Bangunan Pondok Pesantren di Tangerang Rusak Usai Longsor

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini

Sebagian bangunan di Pondok pesantren Assyzahu amblas setelah tanah di bawahnya longsor. Tak ada korban dalam insiden ini. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir. Seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/5/2022), Abdul Munir mengungkap, longsor terjadi usai deras pada pada Rabu sore.

"Akibatnya terjadi pergeseran tanah di belakang ponpes tempat pada bagian tempat cuci pakaian santri," kata dia. 

Baca Juga: Soal Pengiriman Darah dari Aceh, PMI Kabupaten Tangerang: Hal Biasa

1. Hujan dengan intensitas tinggi, mengguyur wilayah tersebut

Bangunan Pondok Pesantren di Tangerang Rusak Usai LongsorIlustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Berdasarkan informasi dari salah satu saksi, kata Abdul Munir, longsor tersebut terjadi ketika hujan dengan intensitas yang cukup tinggi mengguyur wilayah setempat.

"Untuk laporan, kita terima pada pukul 22.42 WIB. Namun, dari keterangan santri disana kejadian tanah longsor itu terjadi pukul 15.17 WIB," katanya.

2. Bangunan yang amblas berada di ujung tebing

Bangunan Pondok Pesantren di Tangerang Rusak Usai LongsorIlustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut Abdul Munir mengatakan, bangunan yang amblas itu merupakan tempat pencucian pakaian para santri di ponpes Assyzahu tersebut. Posisi bangunan, imbuhnya,  berada di ujung tebing dengan ketinggian kurang lebih sekitar empat sampai lima meter.

Saat tanah longsor terjadi, tidak ada korban jiwa dan hanya saja bangunan ponpes setempat mengalami kerusakan.

"Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, hanya bangunan tempat pencucian pakaian saja yang amblas atau rusak," ujarnya.

3. Santri dan warga sekitar diminta waspada

Bangunan Pondok Pesantren di Tangerang Rusak Usai LongsorIlustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Meskipun hanya satu bangunan yang terdampak bencana, pihaknya tetap mengingatkan kepada warga sekitar dan para santri untuk tetap waspada dan siaga.

"Kita koordinasi dengan warga dan santri pesantren agar tetap waspada. Kemudian, kita juga telah melakukan tindakan yang diperlukan sesuai standar operasional (SOP) kebencanaan dengan melakukan pendataan," kata Munir. 

Baca Juga: Arief Minta Sekolah di Kota Tangerang Jaga Siswa dari Hepatitis

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya