BPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Boraks

Serang, IDN Times - Sejumlah makanan mengandung zat berbahaya, kedaluwarsa, hingga kemasan rusak ditemukan di pasar tradisional dan ritel.
Hal itu terungkap ketika tim gabungan dari BPOM Serang, Disperindagkop Kota Serang melakukan kegiatan pengawasan obat dan makanan di pasar induk rau (PIR) dan sejumlah ritel di Kota Serang.
Baca Juga: Larangan Mudik Pemerintah Bikin PO Bus di Tangerang Kecewa
1. Makanan mengandung formalin dan boraks

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindagkop Kota Serang Mustofa mengatakan, pada saat melakukan pengawasan di Pasar Rau, ada beberapa bahan yang terindikasi mengandung formalin, salah satunya ikan teri medan.
"Kemudian beberapa makanan seperti kerupuk gendar dan kerupuk tahu terindikasi mengandung boraks," kata Mustofa saat dikonfirmasi, Selasa (20/4/2021).
2. Petugas menyita sejumlah makanan yang dijual di pasar

Pihaknya pun langsung memberikan teguran secara lisan dan akan menindaklanjuti dengan surat teguran tersebut. Dia berharap, para pedagang tersebut tak lagi menjual makanan berbahaya.
"Kami sudah memberikan teguran pada pedagang, Insya Allah kami akan tindaklanjuti dengan surat teguran, tapi itu menyusul nanti," katanya.
3. Izin usaha dicabut jika tetap jualan makanan mengandung berbahaya

Petugas, kata dia, membawa sampel dari makanan yang dijual di pasar untuk diuji di laboratorium. Hal itu dilakukan untuk memastikan, bahan pangan atau makanan tersebut aman dikonsumsi masyarakat dan tidak menimbulkan penyakit.
'"Ada sedikit yang kami sita, sebagian saja, dan nanti ada sanksi ringan hingga berat apabila benar menjual barang tersebut. Seandainya terus-menerus (berjualan) akan ada sanksi izin yang dicabut," ucapnya.
Sementara untuk temuan di ritel, ada beberapa produk susu yang rusak pada bagian kemasan. Petugas menegaskan, produk susu semacam itu tidak layak konsumsi.
"Kemudian daging kurang layak baik dari segi penyimpanan maupun pengemasan," tuturnya.
Baca Juga: Sidak, BPOM Temukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya
Berita Terkini Lainnya
TRENDING
- Banten Daerah Peringkat ke-6 Terbanyak Kasus Sifilis
- Sempat Penuh Sampah, Pantai Teluk Bakal Disulap Jadi Tempat Wisata
- 10 Parpol Dapat Dana Hibah dari Pemkot Tangerang, PDIP Paling Besar
- Tempat Hits Ini Ternyata Masuk Kabupaten Tangerang Loh, Jangan Salah!
- Pilih Jadi UMKM, Mantan Chef Kapal Pesiar Cuan dari Jualan Bir Pletok
- 91 Persen Lansia di Tangsel Masuk Kategori Mandiri
- Kota Tangerang Miliki Pusat Terapi Anak Disleksia