Kekuasaan di Tangan Dinasti Politik, Banten Jadi Contoh Terbaik

Terjadi pertarungan dinasti lokal dan nasional di Banten

Serang, IDN Times - Politik kekerabatan atau dinasti politik kembali menjadi sorotan, setelah anak nomor satu dan dua di Indonesia Gibran Rakabuming Raka serta Siti Nur Azizah, maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Provinsi Banten menjadi di antara daerah yang kental dengan politik dinasti oleh mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah bersama adiknya. Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan.

1. Ada empat klan dinasti politik yang menguasai Banten

Kekuasaan di Tangan Dinasti Politik, Banten Jadi Contoh TerbaikBupati Pandeglang, Irna Narulita (IDN Times/Reynaldi)

Setidaknya ada empat klan dinasti politik yang menguasai Banten. Keempat dinasti politik itu adalah dinasti Ratu Atut Chosiyah yang menguasai provinsi dan beberapa daerah kabupaten dan kota, Natakusumah yang menguasai kabupaten Pandeglang, klan Jayabaya yang menguasai kabupaten Lebak, dan dinasti Aat Syafaat yang menguasai Kota Cilegon.

Keempat dinasti politik tersebut selalu mengirimkan calon di setiap Pilkada Banten, dan selalu menang di daerah-daerah kekuasaanya.

"Banten contoh terbaik bagaimana kekuatan politik sesungguhnya berada di tangan dinasti politik, bukan di lembaga politik formal seperti partai politik," kata pengamat politik dari Untirta Serang, Abdul Hamid saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020).

Baca Juga: Jumlah TPS 4 Pilkada di Banten Membengkak 1.648 Unit 

2. Sebanyak tiga klan dinasti politik berusaha mempertahankan kekuasaan

Kekuasaan di Tangan Dinasti Politik, Banten Jadi Contoh TerbaikPilar Saga Ichsan (IG:Pilarsaga_official)

Perhelatan Pilkada 2020 ini memunculkan tiga klan dinasti Banten yang sedang berusaha mempertahankan kekuasaannya. Klan Natakusumah misalnya, kembali mencalonkan Irna Narulita, istri mantan Bupati Pandeglang dua periode, Dimyati Natakusumah, sebagai calon petahana di Pilkada Pandeglang.

Kemudian klan Aat Syaaf, mantan Wali Kota Cilegon yang mencalonkan Ati Marliati. Ati merupakan anak Aat dan calon petahana di Pilkada Kota Cilegon. Lalu klan dinasti Atut yang juga sedang mempertahankan dua daerah kekuasaannya di Kabupaten Serang dan Tangerang Selatan.

Pada  Pilkada Serang, dinasti Atut mencalonkan Ratu Tatu Chasanah. Adik Atut tersebut merupakan calon petahana di Pilkada Serang. Sementara di Tangerang Selatan. dinasti Atut mencalonkan putera Ratu Tatu Chasanah yakni Pilar Saga Ichsan.

"Mereka memiliki pengaruh kuat yang dikhawatirkan mampu memobilisasi birokrasi, dan menggunakan sumber daya pemerintah daerah lainnya untuk memenangkan kompetisi," katanya.

3. Pertarungan dinasti lokal dan nasional di Tangsel

Kekuasaan di Tangan Dinasti Politik, Banten Jadi Contoh TerbaikWasekjen Demokrat, Siti Nur Azizah Ma’ruf (Instagram/@sitinurazizah_maruf)

Sementara itu di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi pertarungan dinasti lokal dengan nasional. Antara dinasti Atut, Prabowo Subianto, dan dinasti Ma'ruf Amin. Dinasti Atut mencalonkan Pilar Saga Ichasan, Prabowo melalui Partai Gerindra mencalonkan Rahayu Saraswati dan dinasti Ma'ruf Amin mencalonkan Siti Nur Azizah.

"Dinasti di Pandeglang, Cilegon, Serang, serta Tangsel, berusaha mempertahankan kekuasaannya,"tuturnya.

Baca Juga: 4 Daerah di Banten yang Siap Gelar Pilkada Serentak 2020

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya