Banjir Selama 3 Bulan, Pemkab Tangerang Baru Buka Posko

Posko kesehatan dan dapur umum ada di Balai Desa

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Tangerang akhirnya membuka dapur umum dan posko kesehatan di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga. Posko tersebut dibuka setelah sekitar 200 kepala keluarga kebanjiran selama tiga bulan.

"Posko layanan kesehatan dan dapur umum sudah dibuka sejak Rabu 16 Februari," ujar Abdul Munir, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Jumat (18/2/2022).

Baca Juga: Sudah 3 Bulan Ratusan Warga di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

1. Tim kesehatan berasal dari Puskesmas Tegal Angus

Banjir Selama 3 Bulan, Pemkab Tangerang Baru Buka PoskoIDN Times/Dok. Warga Ruslan

Munir mengatakan, untuk pelayanan kesehatan, tim berasal dari Puskesmas Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga yang berada di sekitar Balai Desa Tanjung Pasir.

"Pos kesehatan ini mengobati penyakit kulit dan gatal-gatal yang dirasakan warga terdampak banjir," katanya.

2. Dapur umum menyuplai kebutuhan makanan pokok untuk warga

Banjir Selama 3 Bulan, Pemkab Tangerang Baru Buka PoskoIlustrasi dapur umum. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Dapur Umum ini merupakan kerja sama antara Dinas Sosial, BPBD dan Kecamatan Teluknaga serta para relawan yang membantu penanganan banjir.

"BPBD Kabupaten Tangerang telah memberikan bantuan logistik untuk keperluan dapur umum seperti sarden 50 kaleng, air mineral gelas 400 dus, susu 144 kaleng dan kecap 48 botol, dan juga alat kesehatan untuk pencegahan virus corona," ujarnya.

Baca Juga: Potret Pasien COVID-19 yang Isoman di Hotel Yasmin Tangerang

3. Pembuatan tandon air masih tunggu kejelasan pihak swasta

Banjir Selama 3 Bulan, Pemkab Tangerang Baru Buka PoskoIDN Times/Dok. BPBD Kabupaten Tangerang

Munir mengungkapkan, Pemkab Tangerang saat ini tengah berencana untuk membuat tandon air untuk mengatasi banjir di Kampung Gaga tersebut. Namun, rencana tersebut harus menunggu keputusan pihak swasta lantaran lahan yang akan dibangun tandon air merupakan milik PT Agung Sedayu Group. 

"Sampai saat ini kita masih menunggu keputusan pemilik lahan, tapi pihak Dinas Bima Marga dan SDA sudah survei ulang untuk pemetaan lokasi tandon," kata Munir.

Untuk diketahui, sebanyak 200 kepala keluarga kebanjiran sejak Desember 2021. Banjir tersebut diduga diakibatkan tingginya curah hujan sehingga air laut naik ke pemukiman warga yang memang berada di pesisir pantai. Warga pun mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal. 

Baca Juga: 10 Tempat Makan Keluarga di Tangerang Raya yang Wajib Kamu Kunjungi 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya