Kabupaten Tangerang Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap Muka

Dikarenakan kasus COVID-19 terus meningkat 

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang masih belum merumuskan mekanisme pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021. Pasalnya, kasus COVID-19 di Tangerang masih meningkat, khususnya usai Lebaran.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah mengatakan, banyak orangtua siswa yang merasa khawatir, jika PTM tetap dilaksanakan pada Juli nanti, hal itu akan membahayakan para siswa. 

"Makanya sampai sekarang belum ada rencana membuka PTM," kata Syaifullah, Kamis (10/6/2021). 

Baca Juga: Arief: Faskes COVID-19 Kota Tangerang Terbanyak di Tangerang Raya

1. Banyak orangtua siswa menginginkan vaksinasi untuk anak-anak

Kabupaten Tangerang Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap MukaIlustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Syaifullah mengungkapkan, banyak orangtua siswa yang menginginkan anaknya divaksinasi terlebih dahulu sebelum PTM kembali dibuka. 

"Kalau sudah divaksin merasa lebih aman orangtua siswa," kata Syaifullah. 

2. Sudah 12 ribu tenaga pendidik divaksinasi

Kabupaten Tangerang Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap MukaIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Syaifullah mengungkapkan, saat ini saja sudah sekitar 12 ribu dari 30 ribu tenaga pendidik yang sudah divaksinasi di Kabupaten Tangerang. Hal ini dilakukan untuk menekan peningkatan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Tangerang.

"Meskipun nanti saat sekolah tatap muka dilangsungkan, sekolah akan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, tetapi dengan vaksinasi peserta didik dan tenaga pendidik pasti lebih memperkecil risiko nantinya," ucap Syaifullah.

3. Jika PTM tetap dilaksanakan, jumlah siswa dibatasi hingga 30 persen dari kapasitas kelas

Kabupaten Tangerang Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap MukaIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Dirinya menambahkan, nantinya pada saat kegiatan PTM nanti dilaksanakan menurut Permendikbud SK. Ini dibatasi sebanyak 50 persen yang boleh mengikuti KBM.

Namun, pihaknya, kata Syaifullah, pihaknya lebih disiplin lagi membatasi hanya 30 persen pada bulan pertama, jika aman lancar tidak ada kendala dinaikan lagi menjadi 50 persen. 

"Kalau dari 30 persen ternyata ada yang terkena kasus kita mengambil tindakan cut off. jadi sekarang pola pembelajaran tatap muka ini di sesuaikan dengan kondisi," terangnya.

Baca Juga: 30 Warga di 1 RW Kota Tangerang Positif COVID-19, Diduga karena Mudik

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya