90 Warga Lebak Terserang DBD, 4 Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Di tengah jibaku penyebaran COVID-19, warga di 13 kecamatan di Kabupaten Lebak, terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hingga Kamis (3/2/2021) tercatat 90 orang penderita, bahkan empat orang di antaranya meninggalkan dunia.
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Baca Juga: Ada 37 Kasus DBD di Serang, Dua Orang Meninggal Dunia
1. Ini rincian jumlah kasus DBD di 13 daerah
Kepala Seksi Pemberantasan Pencegahan Penyakit Menular (P3M) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Rohmat mengatakan, warga yang terserang positif DBD tersebar di Rangkasbitung 39 kasus, Cibadak 15 kasus, Kalanganyar 9 kasus, Cibeber 5 kasus, dan Cimarga 5 kasus.
Wilayah lainnya Kecamatan Curugbitung 4 kasus, Maja 3 kasus, Sajira 3 kasus, Warunggunung 2 kasus, Cileles 2 kasus, Cipanas 1 kasus, Cikulur 1 kasus dan Sobang 1 kasus.
"Kita hingga kini terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan agar tidak menimbulkan banyak bkorban jiwa bagi penderita DBD, " katanya seperti dikuti dari Antara, Jumat (4/2/2022).
2. Gak hanya COVID-19, warga juga harus waspadai DBD
Menurut dia, penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) juga pemberian abatesasi untuk membunuh jentik-jentik nyamuk DBD.
"Mari warga kita lakukan gerakan PSN dan 3M dilingkungan masing-masing agar terbebas dari DBD," kata Rohmat.
3. Warga sebut curah hujan picu perkembangbiakan nyamuk
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan saat ini populasi nyamuk DBD berkembang biak sehubungan curah hujan meningkat, sehingga masyarakat berperan aktif untuk mengoptimalkan budaya gotong royong dengan melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan.
"Kami di sini setiap akhir pekan bergotong royong untuk mencegah berkembang biaknya populasi nyamuk," kata Wawi (40), warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca Juga: [BREAKING] Gempa M 5,5 Goyang Lebak, Berpusat di Bayah