Konflik Manusia dan Ular di Pemukiman Warga Tangerang, Siapa Salah?

Ular tak melulu salah, dia penjaga keseimbangan ekosistem 

Tangerang Selatan, IDN Times - Fenomena munculnya ular di tengah pemukiman penduduk, baik di Kota Tangerang maupun Tangerang Selatan (Tangsel), dapat dimaknai sebagai konflik penguasaan lahan oleh manusia dan kaum ular.

Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat mengatakan, kemunculan hewan buas melata itu tak sepenuhnya harus disalahkan. Sebab, manusia yang juga menjadi faktor kenapa mereka akhirnya bersarang di rumah penduduk.

Baca Juga: Dalam Sebulan, Belasan Ular Diamankan BPBD Kota Tangerang 

1. Tempat tinggal mereka tergusur perumahan dan industri buatan manusia

Konflik Manusia dan Ular di Pemukiman Warga Tangerang, Siapa Salah?Ular viper hijau atau bangkai ular ditangkap petugas Damkar Kota Cirebon karena masuk ke rumah warga. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Aji mengatakan, ular akan hidup di lokasi yang menyediakan makanannya, ular akan betah dan nyaman berkeliaran di wilayah itu. Lalu apa makanannya? Hama berupa hewan tikus salah satunya. Selain itu riwayat area tempat rumah itu pun jadi salah satu musabab.

"Banyak area yang jadi tempat hidup ular dijadikan rumah dan industri sehingga ular bergeser ke rumah warga yang ada tikusnya," kata Aji kepada IDN Times, Jumat (15/10/2021).

Saat hujan, lanjut Aji, lubang sembunyi ular tergenang air. Ular kedinginan lalu mencari tempat hangat di pemukiman warga.

"(Misal) BSD, Serpong, Tangsel lingkungannya banyak area kosong, taman dan dilintasi sungai jadi ular betah," ungkapnya.

2. Ular penting jaga keseimbangan alam

Konflik Manusia dan Ular di Pemukiman Warga Tangerang, Siapa Salah?ilustrasi tikus (pixabay.com/Alexas_Fotos)

Sejatinya, peran ular dalam rantai ekosistem alam adalah menjaga populasi hama. Sebab, ular menjadi salah satu pemangsa dalan rantai makanan.

"Ular makan hewan yang menjadi hama bagi manusia. Dalam rantai makanan, ular harus ada karena menjaga populasi hama hama," kata dia.

Kalau, populasi ular hilang dalan satu area, akan ada ledakan populasi hewan yang harus nya dimangsa ular seperti tikus, kodok, kadal belalang dan lain-lain. "Ular penting jaga keseimbangan," tegas Aji.

3. Warga cukup jalankan hidup bersih dan putus rantai makanan ular, agar ular tak bertamu ke rumah

Konflik Manusia dan Ular di Pemukiman Warga Tangerang, Siapa Salah?Pexels.com/Gantas Vaičiulėnas

Aji menjelaskan, warga kita harus paham keberadaan ular ini sebagai tetangga. "Ular tetangga kita," kata dia. Jika ada ular di perumahan, itu adalah hal yang wajar.

Manusia, kata Aji, hanya perlu rajin membersihkan area rumah agar ular tak masuk dan kita memutus rantai makanan ular itu sendiri.

"Pasang lem tikus buat ngurangin populasi mangsa ular," kata dia.

Baca Juga: Pemeriksaan Brigadir NP Diambil Alih Polda Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya