Setuju Atau Gak Vaksin COVID-19, Ini Kata Mahasiswa Banten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Provinsi Banten bakal mendapat jatah 8.131.798 juta vaksin virus corona atau COVID-19 dari pemerintah pusat yang terbagi dalam beberapa tahap. Di tahap pertama, Desember 2020, sebanyak 63.536 warga Banten akan mendapat suntikan vaksin.
"Untuk tahap pertama di Desember sasaran dimana 45.829 merupakan tenaga kesehatan dan 17.088 adalah anggota TNI, Polri dan Satpol PP yang ada di garda terdepan penanganan COVID-19. Tahap satu itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pamudji, beberapa waktu lalu.
IDN Times mengumpulkan pendapat dari berbagai lapisan masyarakat, mengenai vaksin COVID-19 ini. Lalu, bagaimana kata mahasiswa?
Baca Juga: Banten Dapat Jatah 8,1 Juta Vaksin COVID-19
1. Mahasiswa Unis Tangerang: vaksin bukan untuk manusia
Salah satu mahasiswa asal Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang bernama Abimanyu (20) mengaku tak mau jika harus divaksin. Alasannya, kata dia, bahwa vaksin bukan untuk manusia, tapi untuk binatang.
"Enggak mau laah, kan kita manusia bukan kucing divaksin gitu, takut saya," kata Abi, kepada IDN Times, Sabtu (28/11/2020).
2. Abi gak percaya vaksin ada dalam waktu dekat
Abi mengakui, dia memang gak banyak soal vaksin. Pengetahuannya hanya sebatas vaksin untuk mencegah COVID-19.
Pengetahuannya itu ia dapatkan dari berita-berita di internet. Namun intinya dia tetap tak mempercayai adanya vaksin COVID-19 dalam waktu dekat.
"Enggak tahu banyak, tapi katanya untuk cegah COVID-19, tapi kalaupun untuk mencegah saya gak mau kayanya walaupun gratis," kata Abi.
3. Mau divaksin, asal gratis
Sementara itu, Icuk Abe Firmansyah (21), mahasiswa semester delapan fakultas Teknik Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan menyebut bahwa vaksin itu perlu. Tapi dia menegaskan, vaksin diberikan kepada orang yang rentan dan memiliki riwayat penyakit bawaan.
"Perlu sebenarnya, tapi bukan untuk anak muda, untuk yang tua sama yang sakit," kata Icuk diwawancarai melalui sambungan telepon.
Icuk menegaskan, jika pun dia harus melakukan vaksinasi, dirinya enggan untuk mengeluarkan uang. "Kalau gratis sih mau, kalau bayar, kan harusnya dibayarin pemerintah," kata Icuk.
Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac