Sulit Tracing WNA, Arief Akui Ada Kendala Koordinasi

Arief minta pemerintah pusat turun tangan

Kota Tangerang, IDN Times - Wali Kota Tangerang Arier R Wismansyah mengakui ada kendala koordinasi terkait deteksi COVID-19 dari luar negeri antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan otoritas Bandara Soekarno-Hatta. Kendala itu terkait skrining dan tracing. 

"Kesulitan kita, itu data warga negara asing (WNA), kalau dia positif, datanya masuk ke Kota Tangerang. Karena kan mereka adanya di hotel bandara di Kota Tangerang. Jadi kita tracing-nya bagaimana? Gitu. Padahal mungkin kita bukan final destination-nya," kata Arief kepada wartawan, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: Jelang PPKM Level III Kota Tangerang, Sachrudin Pamer Capaian Vaksin

1. Pemkot Tangerang akui sulit tracing WNA positif COVID-19

Sulit Tracing WNA, Arief Akui Ada Kendala KoordinasiIDN Times/ Imam Rosidin

Pihaknya tengah menanyakan ke pemerintah pusat terkait kendala ini. Salah satu yang menjadi sorotan Arief adalah tracing kasus, sedangkan yang bersangkutan berasal dari luar negeri.

"Misal dia WNA, dia diperiksa di-PCR di bandara, dia positif, masuk data positif masuk ke wilayah Kota Tangerang. Begitu. Lah trus, sedangkan dia kena positifnya di luar negeri, siapa yang mau di-tracing? Dia mau ngongkosin kita ke luar negeri? Tracing keluarganya?" kata Arief.

2. Arief harap pemerintah pusat tangani persoalan teknis ini

Sulit Tracing WNA, Arief Akui Ada Kendala KoordinasiJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Pihaknya berharap pemerintah pusat menangani persoalan teknis ini. "Gitu, jadi ya kita berharap, data itu dibedakan. Jadi enggak apa ya, karena ini hal teknis yang mudah-mudahan ada solusinya dari kemenkes ya," kata dia.

Meski begitu, upaya tracing yang bisa dilakukan pihaknya terus digencarkan. "Terus, kemarin memang sempet ada klaster keluarga, satu keluarga ada enam orang," kata dia.

3. Pemkot Tangerang terus laksanakan tracing

Sulit Tracing WNA, Arief Akui Ada Kendala KoordinasiIlustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Arief menerangkan, sesuai aturan upaya tracing dilakukan; jika satu orang dinyatakan positif maka 14 orang yang pernah melakukan kontak mesti dilakukan tes COVID-19.

"Udah gitu kan kesulitannya gini, misalnya ya, misal dia kena di Jakarta. Satu klaster. Memang CT-nya sudah tinggi2, udah 35. Kan kemarin Kota Tangerang sempat kasusnya 9 Biasanya kan cuma 0 atau 1. Nah itu hasil tracing. Jadi satu keluarga kena 6. Gitu. Nah, yang di Jakarta, kita enggak bisa tracing," terangnya.

Baca Juga: Ini Mekanisme di Bandara Soetta Cegah Varian Omicron Masuk Indonesia

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya