Proyek PJU di Ciputat Rp14,6 Miliar Dikeluhkan Warga

- Lampu PJU hanya menyala satu hari sejak dipasang pada 2023, lalu mati total hingga kini.
- Warga sudah melaporkan kasus ini ke dinas terkait, namun belum mendapat respon atau perawatan dari pihak terkait.
- Pemerintah Kota Tangsel belum memberikan tanggapan atas keluhan warga terkait proyek PJU di Ciputat yang tidak berfungsi.
Tangerang Selatan, IDN Times - Proyek Penanganan Kawasan Kumuh milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) di Kecamatan Ciputat dikritik warga. Sebab, salah satu instalasi penerangan jalan umum (PJU) tenaga surya yang dibangun lewat program tersebut dilaporkan tidak berfungsi sejak pertama kali dipasang pada 2023.
Program yang dijalankan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Tangsel itu menghabiskan anggaran sebesar Rp14,6 miliar, bersumber dari APBD 2023.
Salah satu kegiatan dalam program tersebut adalah pemasangan tiang lampu PJU bertenaga surya di berbagai titik di Kecamatan Ciputat.
Namun, menurut pengakuan warga, hasil dari proyek itu tidak memberikan dampak nyata di lingkungan. Salah satu warga bernama Rivaldy mengatakan, tiang PJU bertuliskan “Dinas Perkimta T.A 2023 No. PJU 121” di lingkungannya tidak pernah menyala.
“Min, minta tolong dong disenggol ke yang punya. Ini dari awal pasang enggak nyala,” kata Rivaldy, warga sekitar lokasi kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).
1. Warga: lampu PJU itu hanya menyala dalam satu hari

Rivaldy menyebut lampu tersebut hanya menyala sehari saja sejak dipasang pada 2023, lalu mati total hingga kini.
“Tahun anggaran 2023, sampai 2025 nyala sehari doang. Lokasinya di Jalan Raya Tegal Rotan, RT 04 RW 08, jalan samping Warung Bunda Kece,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
2. Warga sudah melaporkan kasus ini ke dinas terkait, tapi belum mendapat respons

Ia juga menambahkan, hingga saat ini tidak pernah ada petugas dari Dinas Perkimta yang datang untuk mengecek atau melakukan perawatan. “Enggak ada perawatan sama sekali. Dari pertama dipasang sampai sekarang nyala cuma sekali doang,” kata dia.
Rivaldi mengaku telah mencoba menghubungi Sekretaris Dinas Perkimta Tangsel, Hendri Sumawijaya, melalui pesan WhatsApp dan sambungan telepon, namun belum mendapat tanggapan.
IDN Times sudah berusaha mengonfirmasi Pemerintah Kota Tangsel atas persoalan ini, namun hingga kini belum mendapat respons.