Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Restorative Justice untuk Kakek 68 Tahun yang Curi HP untuk Beli Beras

Poniman diterapkan Restorative Justice usai mencuri HP untuk membeli beras (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Intinya sih...
  • Poniman mencuri handphone untuk membeli beras karena terkena pengurangan karyawan setelah 18 tahun bekerja di perusahaan ekspedisi
  • Korban Arlan Sutarlan dan Poniman sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan ganti rugi Rp 1.980.000
  • Polisi memberikan bantuan berupa bahan sembako dan uang tunai kepada Poniman serta menjelaskan bahwa tindakan ini sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat

Tangerang, IDN Times - Seorang kakek bernama Poniman (68) mencuri sebuah handphone di kawasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) untuk membeli beras. Polisi menangkap Poniman pada 20 Mei 2025, setelah perbuatannya terekam CCTV.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta, Kompol Yandri Mono mengatakan, penyidik telah menghentikan proses penyidikan kasus tersebut usai adanya kesepakatan damai antara korban dan tersangka. "Perkaranya sudah kami hentikan karena sudah ada perdamaian atau restorative justice dengan pihak korban," kata Yandri, Senin (23/6/2025).

1. Poniman mengaku mencuri handphone untuk membeli beras

Poniman diterapkan Restorative Justice usai mencuri HP untuk membeli beras (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Usai ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka yang dijerat Pasal 362 KUHPidana, Poniman mengaku mencuri HP tersebut untuk memenuhi kebutuhan makan, yakni membeli beras.

"Handphone dijual Poniman Rp250 ribu untuk membeli beras, karena setelah 18 tahun bekerja di perusahaan ekspedisi tapi terkena pengurangan karyawan," jelasnya.

2. Korban juga sudah mendapatkan ganti rugi sesuai kesepakatan

Poniman diterapkan Restorative Justice usai mencuri HP untuk membeli beras (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Yandri mengungkapkan, penyidik menghentikan proses penyidikan kasus pencurian HP ini setelah pelapor Arlan Sutarlan dan Poniman sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Dalam kesepakatan damai itu, Poniman bersedia mengganti hanphone Arlan yang telah ia jual senilai Rp 1.980.000.

"Dengan berbagai pertimbangan, salah satunya dengan alasan kemanusiaan, perkara ini telah selesai dengan restorative justice dan Pak Poniman sudah kami bebaskan," kata Yandri.

3. Polisi juga berikan bantuan kepada Poniman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Poniman diterapkan Restorative Justice usai mencuri HP untuk membeli beras (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Untuk menghindarkan Poniman dari melakukan perbuatan serupa, Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta memberikan bantuan berupa bahan sembako dan uang tunai kepada Poniman. Bantuan tersebut diberikan dengan pertimbangan kemanusian setelah melihat latarbelakang ekonomi Poniman.

Bantuan, kata Yandri, berupa bahan sembako seperti beras, mi instan, minyak goreng, gula dan uang tunai yang merupakan hasil sumbangan anggota Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bandara Soekarno Hatta.  "Kami memberikan bantuan sedikit kepada pak Poniman, karena terhimpit kebutuhan ekonomi ditambah istrinya sedang sakit," kata Yandri.

Selain itu, Yandri menambahkan, bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat, Satreskrim Polresta Bandara tidak hanya menjalankan tugas dalam melakukan penegakan hukum terhadap Poniman, namun juga menunjukkan kepedulian dan rasa empati sebagai sesama manusia.

"Diharapkan apa yang dilakukan oleh rekan rekan reskrim Polresta Bandara inu bisa meringankan beban dari Pak Poniman," jelasnya.

Sementara itu, Poniman mengaku terpaksa melakukan hal itu karena tak ada uang sama sekali setelah 1,5 tahun menganggur. Poniman mengaku telah 18 tahun bekerja sebagai supir di perusahaan ekspedisi di Bandara Soekarno Hatta. Namun, sudah hampir dua tahun ini dia sudah tidak bekerja karena pengurangan karyawan. "Istri sedang sakit, untuk makan udah tak ada," ujarnya.

Poniman tinggal bersama istrinya Tarpiah, 57 tahun yang sedang sakit. Wanita ini hanya terbaring sakit di tempat tidur. Dia tak kuasa menahan haru ketika Yandri dan rombongan menjenguknya. Tarpiah  mengaku sempat syok ketika mengetahui suaminya mencuri handphone. "Gula darah saya langsung naik, badan saya lemas," ujarnya.

Tarpiah telah lama menderita sakit diabetes hingga lambung akut. Selama ini, sepasang lansia ini bertahan hidup dari pendapatan Poniman sebagai sopir tembak ekspedisi. "Kadang-kadang aja diminta supirin, tapi sekarang lebih banyak nganggur,"kata Poniman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us