Kebijakan Ekspor Nonmigas AS Ancam Ekonomi Banten

Serang, IDN Times - Kebijakan tarif dasar dan bea masuk ekspor nonmigas Amerika Serikat (AS) dapat mengancam perekonomian Provinsi Banten. Hal itu disampaikan Gubernur Banten, Andra Soni, saat menggelar halalbihalal dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Selasa (8/4/2025).
Andra menjelaskan, Banten termasuk provinsi dengan ekspor alas kaki ke Negara Paman Sam, seperti PT Nikomas Gemilang.
"Kita harus akui Provinsi Banten itu paling banyak adalah pabrik alas kaki. Nah alas kaki ini paling banyak juga ekspornya ke Amerika. Tapi, sebenarnya proses ini juga sudah menurun terus ya," kata Andra.
1. Sebelumnya cukup terpukul dengan adanya pabrik yang hengkang dari Banten

Padahal sebelum ada kebijakan AS itu, Andra menyebutkan, perekonomian Banten cukup terpukul dengan banyaknya pabrik alas kaki yang saat ini sudah melakukan ekspansi ke Vietnam dan Tiongkok.
"Nah kita berharap mudah-mudahan ke depan kita punya alternatif lain. Karena kalau bicara terkait dengan tenaga kerja, sekarang kan teknologi AI dan robot. Sehingga banyak industri juga tidak linier dengan jumlah penyerapan tenaga kerja," katanya.
2. Memperkuat lahan jadi kunci ketahanan pangan

Dengan adanya kebijakan baru tarif ekspor nonmigas dari Pemerintah AS, harus ada antisipasi dari Pemerintah Indonesia. Menurutnya, solusi dalam mengantisipasi kebijakan tersebut yaitu memperkuat ketahanan pangan.
"Karena kuncinya adalah bagaimana mulut atau perut warga Indonesia itu terisi. Bahwa kemudian ada tantangan terhadap produk ekspor kita," katanya.
3. Andra mendesak Pemerintah Pusat intensifikasi lahan pertanian

Untuk memperkuat itu, baik pemerintah daerah dan pusat harus melakukan intensifikasi lahan. Ia menilai, upaya itu akan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas panen, yang berimbas pada kesejahteraan petani.
"Yang tadinya kita tak ada hujan, hanya bisa menanam sekali, sekarang kita sudah bisa menanam dua kali. Kemudian didorong lagi dengan mekanis modernisasi pertanian," kata Andra.