Sudah 3 Bulan Ratusan Warga di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

Mereka mulai terserang penyakit

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang telah terendam banjir. Banjir tersebut sudah menggenang selama tiga bulan lamanya.

Ruslan (38) warga setempat mengatakan, banjir tersebut telah dirasakannya sejak bulan Desember 2021.  "Engga surut-surut," kata Ruslan, Kamis (17/2/2022). 

Baca Juga: 350 KK di Pakuhaji Tangerang Terdampak Banjir 80 Cm

1. Banjir akibat hempasan air laut

Sudah 3 Bulan Ratusan Warga di Kabupaten Tangerang Terendam BanjirIDN Times/Dok. Warga Ruslan

Ruslan menuturkan, banjir tersebut memang kerap kali terjadi di wilayahnya. Namun, kali ini banjir menggenang lebih lama dari biasanya. 

"Biasanya ya paling seminggu, ini udah tiga bulan engga surut-surut," jelasnya. 

2. Warga mulai terserang penyakit

Sudah 3 Bulan Ratusan Warga di Kabupaten Tangerang Terendam BanjirIDN Times/Dok. Warga Ruslan

Saat ini, kata Ruslan, banyak warga terutama yang berusia lanjut mulai terkena penyakit kulit. Sayangnya, lanjut Ruslan, pemerintah desa setempat seperti tidak cepat tanggap menangani dampak banjir tersebut. 

"Banyak yang gatal-gatal. Gak ada posko apa-apa di sini, apalagi posko pengobatan, cuma kemarin udah banyak yang datang, tapi ya masih sama aja, belum cepat tanggap," tuturnya. 

3. Pemkab Tangerang bakal buat tandon air atasi banjir tersebut

Sudah 3 Bulan Ratusan Warga di Kabupaten Tangerang Terendam BanjirIDN Times/Dok. BPBD Kabupaten Tangerang

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, menuturkan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak. Hasilnya, pemerintah  akan dibangun pembuatan tandon air. 

“Bila melihat karakteristik banjir Kampung Gaga, maka nantinya akan dibuat tandon air untuk penyedotan alternatif dan membuat tanggul lalu disedot di sekitar lokasi banjir,” katanya.

Namun, diketahui rencana lahan yang akan digunakan sebagai tandon air tersebut adalah milik swasta, yakni milik perusahaan Agung Sedayu Group. 

“Saat ini, kami sedang menunggu keputusan pimpinan Agung Sedayu selaku pemilik lahan,” ujarnya.

Baca Juga: Normalisasi Sungai, Cara Tangani Banjir di Pakuhaji Tangerang 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya