Rumah Rusak di Pandeglang Usai Gempa M 6,6 Tembus 2000 Unit

Pandeglang, IDN Times - Jumlah rumah warga yang rusak dan terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,6 terus bertambah dan kini mencapai 2.224 unit, dari sebelumnya sebanyak 1.909 unit. Rumah rusak itu tersebar di 30 kecamatan dan 167 desa.
"Kami masih mendata jumlah rumah yang rusak itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Girgi Jantoro, seperti dikutip Antara (17/1/2022).
Baca Juga: Bertambah Lagi, Rumah Rusak di Pandeglang Akibat Gempa 1.909 Unit
1. Dua warga yang sempat luka sudah pulih
BPBD mencatat, tidak ada korban jiwa di Pandeglang usai bencana gempa yang mengguncang Jumat (14/1/2022). Namun, ada dua warga yang luka karena tertimpa puing bangunan rumah.
Kini, kata Girgi, kedua orang itu sudah kembali pulih setelah menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.
2. Dari jumlah 2.224 unit, mayoritas rumah rusak ringan
Berdasarkan data BPBD Pandeglang, rumah warga yang rusak itu masuk tiga kategori besar. Rumah rusak ringan 1387 unit, rusak sedang 493 unit, dan rusak berat 364 unit.
Tak hanya rumah warga, sebanyak 43 unit gedung sekolah juga rusak. Diikuti sarana kantor desa empat unit, masjid 15 unit, puskesmas 16 unit dan tempat usaha tiga unit.
BPBD bersama tim memulai langkah verifikasi bangunan rumah yang rusak untuk diajukan kepada pemerintah daerah setempat.
3. Sebanyak 30 kecamatan terdampak gempa
Gempa bumi yang berpusat di 52 kilometer (km) Barat Daya Sumur, Pandeglang itu terasa kuat di sejumlah daerah. Bahkan, ada 30 kecamatan yang terdampak parah, yaitu Kecamatan Sumur, Panimbang, Cikeusik, Cimanggu, Mandalawangi, Cibaliung, Sukaresmi, Munjul, Carita, Angsana, Pagelaran, Jiput, Saketi, Bojong, Cigeulis, dan Cibaliung.
Lalu di wilayah Kecamatan Banjar, Sobang, Majasari, Menes, Pulosari, Cisata, Labuan, Cibitung, Cimanuk, Cikeudal, Picung, Cipeucang, Patia, dan Kaduhejo.
4. Bantuan logistik untuk korban bencana masih disalurkan
Ia juga mengatakan BPBD Pandeglang hingga kini terus menyalurkan logistik sebagai layanan dasar terhadap warga yang terdampak agar mereka terpenuhi kebutuhan pangan.
Sejauh ini, pendistribusian logistik berjalan lancar dan diterima masyarakat korban bencana alam. "Kami berkomitmen untuk menjamin pelayanan dasar bagi warga yang terdampak musibah," katanya.