4.197 Warga Banten Jalani Rapid Test, 201 Positif COVID-19 

Hasil 12 orang dinyatakan invalid

Kota Serang, IDN Times - Sebanyak 4.197 warga Banten sudah menjalani rapid test atau tes cepat COVID-19. Dari jumlah itu, sebanyak 201 orang dinyatakan positif terpapar virus corona SARS-CoV-2. 

Sementara sebanyak 3.984 orang dinyatakan negatif dan sebanyak 12 orang invalid. Hal ini berdasarkan hasil rapid test hingga  Minggu (5/4).

Tes cepat ini dilakukan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga medis yang kontak dengan pasien COVID-19 dan masayarakat kontak erat dengan kasus positif COVID-19.

Baca Juga: Hore! 1,2 Juta Lebih Pelanggan PLN Banten Dapat Potongan Biaya 

1. Rincian hasil rapid test kabupaten/kota se Banten hingga 5 April 2020

4.197 Warga Banten Jalani Rapid Test, 201 Positif COVID-19 Ilustrasi rapid test. IDN Times/Bagus F

Adapun rincian hasil rapid test terhadap 4.197 orang di seluruh 8 kabupaten/kota di Banten hingga 5 April 2020 sebagai berikut:

1. Kabupaten Serang: ketersediaan alat rapid test 1.260 stik. Jumlah orang yang dites sebanyak 786 orang. Hasilnya, sebanyak 3 orang positif dan sebanyak 783 orang negatif. Sisa alat rapid test sebanyak 474 stik.

2. Kabupaten Tangerang: dengan jumlah alat rapid test sebanyak 2.600 stik. Jumlah orang yang dites sebanyak 674 orang. Hasilnya, sebanyak 135 orang dinyatakan positif dan 539 lainnya negatif. Sisa alat rapid test sebanyak 1.926 stik.

3. Kabupaten Lebak: dengan jumlah alat rapid test sebanyak 800 stik. Jumlah warga yang dites sebanyak 55 orang. Hasilnya, 54 orang negatif dan 1 invalid. Sisa alat rapid test 745 stik.

4. Untuk Kabupaten Pandeglang: jumlah ketersediaan alat rapid test sebanyak 1.240 stik. Jumlah orang yang dites sebanyak 163 orang. Hasilnya, 1 orang dinyatakan positif dan 158 orang negatif. Sedangkan 4 lainnya dinyatakan invalid. Sisa alat rapid test sebanyak 1.077 stik.

5. Kota Tangerang: jumlah ketersediaan alat rapid test sebanyak 5.000 stik. Jumlah orang yang dites sebanyak 2.155 orang. Hasilnya, sebanyak 53 orang dinyatakan positif dan 2.097 orang dinyatakan negatif serta 5 lainnya invalid. Sisa alat rapid test 2.845 stik.

6. Kota Cilegon: dengan jumlah ketersediaan alat rapid test 560 stik. Jumlah orang yang dites sebanyak 188 orang. Hasilnya, 2 orang dinyatakan positif dan 185 negatif serta 1 invalid. Sisa alat rapid test sebanyak 372 stik.

7. Kota Serang: dengan jumlah ketersediaan alat rapid test 840 stik. Jumlah warga yang dites sebanyak 33 orang. Hasilnya, 32 orang dinyatakan negatif dan 1 invalid. Sisa alat rapid test sebanyak 807 stik.

8. Kota Tangerang Selatan: dengan ketersediaan alat rapid test sebanyak 2.600 stik. Jumlah warga yang dites sebanyak 143 orang. Hasilnya, sebanyak 7 orang dinyatakan positif dan 136 negatif. Sisa alat rapid test sebanyak 2.457 stik.

2. Rapid tes bukan penentu diagnosa

4.197 Warga Banten Jalani Rapid Test, 201 Positif COVID-19 IDN Times/ Khaerul Anwar

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, rapid test bukan untuk diagnosa pasti seseorang menderita COVID-19 atau tidak, namun untuk mengetahui antibody Immunoglobulin G (IGG) dan Immunoglobulin M (IGM).

"Diagnosa pasti tetap dengan PCR melalu SWAB Lendir hidung dan tenggorok," kata Ati saat dikonfirmasi, Senin (6/4).

3. Jika reaktif harus di tes kedua kali

4.197 Warga Banten Jalani Rapid Test, 201 Positif COVID-19 Ilustrasi tes swab. IDN Times/Candra Irawan

Dia menjelaskan jika hasil rapid test reaktif artinya IGG dan IGM di dalam tubuh manusia positif, maka harus dilakukan tes ulang yang kedua, jika yang kedua juga dinyatakan positif maka tetap harus melalui swab.

" Ya...tapi utk membuktikannya secara pasti harus rapid test ulang dalam jarak 7 hari dan jika hasil rapid ke dua tetap positif harus di PCR (swab) untuk memastikan orang tersebut positif," katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan situs infocorona.bantenprov.go.id, warga Banten yang dinyatakan positif corona sebanyak 132 orang, 103 masih dirawat, 10 sembuh dan 19 orang meninggal.

Sementara, data orang dalam pemantauan (ODP) total sebanyak 3.336 orang, 2.610 masih dipantau dan 726 sembuh. Lalu jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 471 pasien, 404 masih dirawat, 39 sembuh dan 28 meninggal dunia.

Baca Juga: Ini Penjelasan Soal 208 WNA Tiongkok yang Tertahan di Bandara Soetta

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya