Libur Nataru, Pemprov Banten Targetkan Kunjungan 250 Ribu Wisatawan

- Antisipasi tarif parkir dan harga makanan di tempat wisata
- Rawan kecelakaan laut: Anyer hingga Sawarna jadi fokus pengawasanBalawisata Banten telah memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan, terutama di wilayah pesisir pantai.
Serang, IDN Times – Pemerintah Provinsi Banten menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan pada tahun 2025, hingga 50 ribu pengunjung khususnya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Pariwisata Banten, Eli Susiyanti, mengatakan baseline kunjungan wisatawan pada 2024 tercatat di angka 201 ribu pengunjung. “Berdasarkan baseline itu, kami berharap tahun 2025 ada peningkatan menjadi sekitar 250 ribu pengunjung,” kata Eli, Kamis (4/12/2025).
1. Koordinasi, infrastruktur, hingga personel balawista disiagakan
Untuk menghadapi libur panjang akhir tahun, Dinas Pariwisata Banten bersama pemangku kepentingan mulai memperkuat kesiapan layanan dan keamanan destinasi. “Langkah awal kami adalah koordinasi dengan stakeholder, lalu menyiapkan sarana dan prasarana jelang Nataru. Kami juga melakukan monitoring dan memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan baik,” katanya.
Pada puncak libur Nataru, Pemprov Banten mengerahkan 100 personel Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) tersertifikasi dan 150 sukarelawan Pokdarwis.
"Personel dari berbagai OPD Provinsi Banten yang turun langsung ke destinasi wisata," katanya.
2. Antisipasi tarif parkir dan harga makanan di tempat wisata

Terkait tarif parkir dan harga makanan yang berpotensi naik, juga menjadi sorotan. Menurut Eli, hal ini harus ditekan agar tidak mengganggu wisatawan.
“Itu isu yang terus berulang tiap tahun. Mudah-mudahan tahun ini bisa diminimalisir. Gubernur sudah mengeluarkan surat edaran dan kami terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota,” katanya.
3. Rawan kecelakaan laut: Anyer hingga Sawarna jadi fokus pengawasan

Dari sisi keselamatan wisata bahari, Balawisata Banten telah memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan.
Ketua Balawista Banten, Ade Erivin, menyebut kawasan pantai menjadi atensi khusus. “Daerah rawan sudah kami petakan dari Anyer, Cinangka, Carita, Tanjung Lesung, hingga Pantai Sawarna. Lokasi-lokasi terbuka seperti pantai adalah titik paling rawan,” katanya.
Menurutnya, objek wisata buatan lebih mudah diawasi karena ruang geraknya lebih kecil, sehingga fokus terbesar tetap berada di wilayah pesisir.
"Pada masa Nataru, petugas akan disebar di seluruh kawasan pantai tersebut, serta di beberapa destinasi wisata buatan bekerja sama dengan pengelola objek wisata," katanya.

















