Cerita Lansia Terlantar di Tangerang: Mereka yang Mencari Jalan Pulang

Terkadang, ekonomi bukan masalah orangtua yang terlantar ini

Kota Tangerang, IDN Times - Rumah Rehabilitasi Sosial milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang di daerah Neglasari itu nampak sunyi saat IDN Times datang pada Rabu siang (19/5/2021). Gedung itu nampak jauh dari kebisingan meski di dalamnya dihuni puluhan orang lanjut usia (lansia) yang ditemukan terlantar di Kota Tangerang.

Tak banyak yang dilakukan juga tak banyak suara yang keluar dari mulut para lansia terlantar di gedung dua lantai itu. Selain menunggu dijemput keluarganya dan jadwal kegiatan rutin yang disiapkan pihak Dinsos.

Sebelum menjadi rumah rehabilitasi, gedung di Neglasari ini merupakan bekas mes tim sepak bola Persikota Tangerang. 

Baca Juga: Gara-gara Hoaks, 84 Persen Lansia di Serang Enggan Vaksinasi

1. Mereka yang terlantar karena faktor ekonomi

Cerita Lansia Terlantar di Tangerang: Mereka yang Mencari Jalan PulangIDN Times/Muhamad Iqbal

Umumnya mereka terlantar disebabkan ekonomi dan lupa jalan pulang atau linglung karena pikun. Penyakit lumrah manusia di usia senja.

Kurang lebih seperti itu yang disampaikan seorang staf pengurus lansia bernama Muhamad Rois Arief (41).

Masalah ekonomi ini menjadi faktor paling menghantam para lansia ini. Mereka terlantar atau tepatnya ditelantarkan keluarganya oleh sebab tak ada biaya. Keluarganya membiarkan lansia ini pergi menggelandang kemudian tak berusaha mencarinya atau tak ada yang mencari.

Contohnya seperti yang terjadi pada Rohani (70). Wanita asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini menggelandang di Kota Tangerang usai suaminya meninggal dalam perantauan bersama dia di Jakarta.

Rois bercerita, pernah suatu waktu ada seorang keluarga yang bahkan mengikhlaskan orangtuanya diurus dinsos lantaran mengaku tak memiliki kemampuan finansial untuk mengurus orangtuanya.

Rois selalu mengingatkan para anak atau keluarga yang sengaja menelantarkan orang bisa terkena hukuman pidana. Faktor inilah yang banyak terjadi pada lansia terlantar di Kota Tangerang.

Pada faktor ini, Rois bahkan berkelakar, "orangtua kalau sudah gak berjasa, sama anak biasanya gak dicari di sini. apalagi gak punya warisan."

2. Kadang, lansia jadi terlantar bukan karena faktor ekonomi

Cerita Lansia Terlantar di Tangerang: Mereka yang Mencari Jalan PulangIDN Times/Muhamad Iqbal

Menurut Rois, ada juga yang bukan soal ekonomi lansia yang sempat ditampung oleh Dinsos Kota Tangerang. Beberapa waktu lalu bahkan sempat ada lansia terlantar yang belakangan diketahui seorang ibu dari istri petinggi polisi yang tinggal di Jakarta Selatan.

Mirisnya, ketika terlantar Si Ibu ini tak berusaha dicari oleh keluarganya. Namun Dinsos yang berusaha mencari tahu asal-usulnya berhasil mengembalikan si ibu kepada keluarganya.

"Ibu itu bisa kembali ke keluarganya karena keinginan dia sendiri untuk pulang, meski keluarganya tak menginginkan," kata Rois.

3. Sulit komunikasi dan disabilitas dan mereka lupa jalan pulang

Cerita Lansia Terlantar di Tangerang: Mereka yang Mencari Jalan PulangStaff pengurus lansia di Dinsos Kota Tangerang, Muhamad Rois Arief (IDN TimesMuhamad Iqbal)

Faktor umum lain lansia terlantar di Kota Tangerang adalah lupa jalan pulang karena pikun, kehilangan kemampuan berkomunikasi karena faktor usia dan penyakit atau mereka yang seorang disabilitas. Rois menyebut, mereka yang seperti ini biasanya karena pergi ke suatu tempat, tapi tak bisa pulang. Hingga mereka menggelandang sebelum akhirnya 'digaruk' Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kemudian diserahkan ke Dinsos.

Seperti yang terjadi pada Miss X (67), sebutan yang dibuat untuk menamai seorang lansia tuna rungu yang tak diketahui namanya. Miss X sudah beberapa bulan tinggal di rumah rehabilitasi ini.

Kata Rois, kemungkinan mereka bisa kembali ke keluarganya hanya karena dua faktor. Pertama, karena keinginan mereka sendiri untuk pulang. "Kedua, ya karena keluarganya mencari. Kalo gak dicari keluarganya ya sulit, apalagi banyak dari mereka kesulitan berkomunikasi. Intinya kalau mau cepet pulang ya itu dua tadi," kata Rois.

Kata Rois, lansia terlama yang ditampung di gedung itu adalah tiga tahun. "Selanjutnya harus diserahkan ke panti sosial milik Pemprov Banten di Serang," kata dia.

4. Mereka menunggu dijemput untuk pulang

Cerita Lansia Terlantar di Tangerang: Mereka yang Mencari Jalan PulangIDN Times/Muhamad Iqbal

Rois bersama lima rekan kerja di Dinsos Tangerang ini sendiri saban hari mengurus puluhan lansia dari soal makan, tidur, hingga mandi. Saat ini, ada 25 lansia terlantar yang ditampung. Beberapa diantaranya berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), penderita stroke hingga lumpuh kaki.

Berdasar data Kementerian Sosial jumlah lansia pada tahun 2020 mencapai 28,7 juta jiwa atau 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Usia lanjut merupakan proses alami dalam hidup manusia yang tidak bisa dicegah.

Negara sendiri sudah menjamin hak hidup lansia terlantar di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Selain itu negara juga bakal memidanakan siapapun yang menelantarkan keluarganya berdasar UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dalam pasal 49 (a) yaitu dengan ancaman pidana paling lama 3 tahun penjara atau denda paling banyak Rp15 juta.

Gedung Dinsos itu masih sunyi meski para penghuninya bergerombol keluar dari musala kecil mengenakan mukena dan perlengkapan salat lain. Mata mereka lugu menatap, mengharap anak, cucu, kakak, adik, keponakan atau sanak familinya menjemput pulang.

Baca Juga: Satgas COVID Datangi Rumah Pemudik yang Tak Tes Antigen di Tangerang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya