Pedagang di Lebak Terpaksa Jual Beras Jelek dengan Harga Premium

Lebak, IDN Times - Kenaikan harga beras di Kabupaten Lebak tak hanya membuat pembeli pusing, tapi juga pedagang. Roni, misalnya, pedagang besar beras di Pasar Maja, Lebak yang harus menjual beras berkualitas dengan harga mahal.
"Sekarang kalau mau bagus harus Rp14 ribu per liter, putih bersih. Kalau yang Rp12 ribu udah pada kuning, jelek pokoknya," kata Roni, Selasa (13/2/2024).
Padahal, menurut Roni, sebelumnya para pembeli sudah bisa mendapat beras kualitas premium dengan harga Rp12 ribu.
1. Sudah harga mahal, kualitasnya juga bikin was-was pedagang

Gak hanya para pembeli yang terkena dampak, menurut Roni, para pedagang pun merasakan hal serupa. Pasalnya, pedagang kerap menemukan beras dengan kualitas jelek dengan harga tinggi yang terlanjur sudah dibeli.
"Kalau sekarang kan beras mahal, tapi perlu kami cek juga kualitasnya disurvei dulu, lebih hati-hati," kata dia.
2. Kenaikan harga karena stok beras langka

Menurutnya, kenaikan harga tersebut terjadi lantaran terjadinya kelangkaan stok dari distributor sehingga diantara pedagang berebut membeli stok beras dengan saling meninggikan harga tawar.
"Rada langka memang, jadi pedagang rebutan gede-gedean duit (besar-besaran harga penawaran)," kata dia.
Kondisi ini, kata Roni, sudah terjadi hampir dari sebulan yang lalu. "Kenaikan pas sebulan lalu, mulai naiknya cepat, seminggu bisa tiga kali naik. Pokoknya setiap belanja ada perubahan harga tuh," kata dia.
3. Pemerintah diharap segera kasih solusi

Semenjak itu, lanjut Roni, pedagang juga kerap mendapat keluhan dari para pembeli yang rata-rata juga pedagang eceran di kampung-kampung di wilayah Maja. Dia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah solutif dalam persoalan ini.
"Harapannya bisa menstabilkan harga beras, banyak pembeli kaget dengan harga sama kondisi beras jelek," ungkapnya.