Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Potret Para Penyintas di Kampung Kusta Tangerang

Seorang penyintas kusta bermain catur di Kampung Kusta, Neglasari, Kota Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

Tangerang, IDN Times - Setelah Indonesia merdeka selama 77 tahun, penyakit kusta masih menjadi momok di tengah masyarakat.  Para penyintas penyakit ini pun tak bisa leluasa beraktivitas. 

Di Tangerang, para penyintas kusta tinggal di sebuah kampung bernama Sitanala, Neglasari, Kota Tangerang. Diskriminasi mereka alami sejak divonis terkena kusta. Bahkan, kampung Sitanala ini pun kini lebih dikenal dengan nama Kampung Kusta. 

Kusta merupakan penyakit yang disebabkan Mycobacterium leprae. Dikutip dari laman tangerangkab.go.id,  penyakit kusta sendiri ada 2 jenis,  yaitu kusta basah (multi basiler) dan kusta kering (pausi nasiler). 

Adapun gejala awal orang terkena kusta, di antaranya kulit terdapat bercak putih seperti panu ataupun bercak kemerahan yang kurang rasa ataupun mati rasa, tidak tumbuh bulu, tidak mengeluarkan keringat, tidak gatal dan tidak sakit, sehingga penderita sering kali tidak merasa terganggu.

Berikut potret para penyintas kusta di Kampung Sitanala Tangerang, seperti dirangkum dari Antara Foto: 

1. Dua bapak-bapak sedang bermain catur di Kampung Kusta, Neglasari, Kota Tangerang pada Minggu (29/1/2023)

Seorang penyintas kusta bermain catur di Kampung Kusta, Neglasari, Kota Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

2. Jejak kusta tampak pada jari seorang penyintas kusta. Salah satu dampak buruk kusta adalah cacat pada tubuh

Seorang penyintas kusta bermain catur di Kampung Kusta, Neglasari, Kota Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

3. Suami istri penyintas kusta ini pun berusaha menjalani hari-hari seperti biasa, meski dengan keterbatasan tubuh

Seorang penyintas kusta bermain catur di Kampung Kusta, Neglasari, Kota Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

4. Salah satu warga di Kampung Kusta ini memiliki usaha penbuatan tangan dan palsu

5. Kaki dan tangan palsu ini dibuat khusus untuk para penyintas kusta dan kehilangan anggota tubuh mereka

Pembuatan kaki palsu untuk penderita kusta (ANTARA FOTO/Fauzan)

6. Kaki dan tangan palsu berbahan silikon tersebut dijual dari harga Rp2 juta hingga Rp30 juta

Kementerian Kesehatan menargetkan eliminasi penyakit kusta di tahun 2024. Dikutip dari laman lingkarsosial.org, Persoalan kusta tidak semata persoalan diskriminasi dan stigma, melainkan juga hingga kemiskinan. 

Stigma kusta sebagai penyakit yang berbahaya menyebabkan warga dusun kusta sulit memperoleh pekerjaan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us