Viral Dekorasi Pernikahan Tak Sesuai, Nafa Wedding Diteror Ribuan Akun

- Klarifikasi Nafa Wedding atas peristiwa viral tersebut
- Elva menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan kendala teknis yang menyebabkan ketidaksesuaian dekorasi. Miskomunikasi terjadi karena Elva sedang mengerjakan pesanan make up di tempat lain.
- Sebelum diviralkan, masalah itu sudah selesai secara musyawarah dan refund Rp15 juta
- Paket senilai Rp31,5 juta dipesan oleh pihak pengantin, bukan hanya mencakup dekorasi, melainkan juga makeup, hiburan, MC, tenda, foto, video. Setelah insiden tersebut, Elva mengembalikan dana sebesar Rp15 juta dan membuat video permintaan maaf.
Serang, IDN Times - Baru-baru ini sebuah video pengantin pingsan karena dekorasi pernikahan tak sesuai harapan viral di media sosial. Diketahui jika peristiwa itu terjadi di wilayah Kramatwatu, Kabupaten Serang pada 15 Juni 2025.
Di video yang diunggah akun TikToknya @wuland_28, terlihat Wiwin yang mengenakan gaun pengantin tiba-tiba lemas dan jatuh pingsan. Keluarga besarnya langsung sigap menggendongnya, dibantu para tamu yang panik. Ternyata, Wiwin pingsan karena terlalu stres dan kecewa dengan kondisi dekorasi venue nikahnya.
Dalam potongan video lain yang ikut viral di Instagram, Wiwin terlihat duduk di pelaminan sambil menangis sesenggukan. Ucapan kecewanya terdengar jelas.
“Udah dibayar lunas malah kayak gini loh. Malu-maluin aja. Bukan nggak sesuai. Nggak jadi! Nggak layak! Kalau nggak sesuai masih bisa saya terima. Ini beneran nggak layak dan nggak jadi,” kata Wulan sambil menangis sesenggukan dalam video tersebut. Keluarga besar kemudian berusaha menenangkan dia.
Video pengantin pingsan karena dekorasi pernikahan tak sesuai harapan memicu gelombang reaksi publik, yang berujung pada teror terhadap pemilik usaha, Elva, melalui ribuan akun anonim di media sosial.
1. Klarifikasi Nafa Wedding atas peristiwa viral tersebut

Merespons situasi tersebut, Elva yang merupakan owner Nafa Wedding menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi karena kendala teknis di luar kendalinya.
Ia mengungkapkan bahwa mobil pengangkut peralatan dekorasi mengalami mogok pada malam menjelang hari H pernikahan, sehingga menyebabkan keterlambatan dan ketidaksesuaian dekorasi.
Pihaknya sudah berusaha memanggil teknisi, namun tidak dapat ditangani pada malam itu juga sehingga akhirnya mobil tersebut diderek ke rumahnya dan diganti dengan mobil angkut yang disewanya.
Miskomunikasi terjadi saat Elva sedang mengerjakan pesanan make up di tempat lain. Padahal dia mengaku kerap memantau pekerjaan di tempat Wulan, yang dimonitor melalui telepon genggam.
"Saya kaget ketika jam 07.00 WIB saya diinfokan kursi tamu dan dekor belum selesai. Saya akui ini kesalahan saya. Ada miskomunikasi dengan tim, dan saya mis-kontrol karena sedang merias pengantin lain. Saya menyesal sedalam-dalamnya,” kata Elva sambil menitikkan air mata dalam konferensi pers di Kota Serang, Jumat (27/6/2025).
2. Sebelum diviralkan, masalah itu sudah selesai secara musyawarah dan refund Rp15 juta

Paket senilai Rp31,5 juta yang dipesan oleh pihak pengantin, menurut Elva, bukan hanya mencakup dekorasi, melainkan juga makeup, hiburan, MC, tenda, foto, video, dan kebutuhan pernikahan lainnya. Ia mengklaim telah mempersiapkan semuanya sejak 12 Juni 2025, namun mengalami hambatan teknis hingga pelaksanaan akad nikah.
Setelah insiden tersebut, Elva mengatakan telah datang langsung ke lokasi untuk merias pengantin, meminta maaf secara pribadi, dan kemudian mengadakan musyawarah dengan keluarga kedua mempelai. Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa pihak Nafa Wedding akan mengembalikan dana sebesar Rp15 juta dan membuat video permintaan maaf. Kedua permintaan tersebut dipenuhi Elva tanpa syarat.
"Saya merasa setelah 2 permintaan (refund dan video) dari saudari Wulan saya penuhi, permasalahan ini tidak lagi diviralkan," katanya.
Elva berharap klarifikasi dan itikad baik yang telah dilakukan dapat menjadi titik akhir polemik ini. Ia mengaku telah menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran besar dalam pengelolaan usaha, khususnya dalam menghadapi momen sakral seperti pernikahan.
"Dan saya melakukan evaluasi terhadap bisnis dan tim agar lebih baik," katanya.
3. Elva dan keluarga diteror di media sosial hingga mengalami tekanan psikologi

Akibat insiden yang viral tersebut, Elva dan keluarganya kini mengalami tekanan psikologi. Terlebih dia sedang hamil besar dan dijadwalkan melahirkan pada Juli 2025. Ribuan akun anonim disebut telah menyerangnya melalui WhatsApp, Instagram, TikTok, hingga email. "Bahkan ada yang mengancam akan membakar galeri," katanya.
Di tempat yang sama, Kuasa hukum Nafa Wedding, Carlos Silalahi, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan somasi terbuka terhadap akun-akun yang melakukan perundungan, fitnah, dan penyebaran informasi tidak akurat.
Carlos mengutarakan, klarifikasi ini bukan untuk pembenaran, tapi untuk meluruskan informasi yang simpang siur dan cenderung menyesatkan.
"Klien kami menerima lebih dari 2.000 teror dalam berbagai bentuk, termasuk ancaman pembakaran galeri. Ini sudah sangat meresahkan dan berdampak pada kondisi psikologis beliau,” katanya.
Carlos menegaskan bahwa pihaknya tengah menelusuri pelaku penyebaran fitnah dan teror untuk mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut. Somasi ini, katanya, ditujukan kepada semua akun yang menyebarkan informasi palsu dan melakukan penyerangan secara daring.
“Kami mensomasi seluruh akun yang melakukan fitnah dan teror agar menghentikan tindakan mereka. Jika tidak, kami akan mengambil jalur hukum,” katanya.