Waspada! BMKG Prakirakan 2 Hari Wilayah Banten Dilanda Cuaca Ekstrem

- BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Banten pada 19-20 September 2025
- Faktor meteorologis seperti dipole mode negatif dan gelombang atmosfer low frequency memicu cuaca ekstrem
- Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dan menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan disertai petir
Tangerang, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat Banten untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai angin kencang diperkirakan terjadi pada 19–20 September 2025.
“Berdasarkan kondisi atmosfer potensi cuaca signifikan berupa hujan lebat disertai angin kencang,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto, Jumat (19/9/2025).
1. Sejumlah faktor meteorologis ikut memicu cuaca ekstrem tersebut

Menurutnya, sejumlah faktor meteorologis ikut memicu cuaca ekstrem tersebut, antara lain fenomena dipole mode negatif yang meningkatkan suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Banten. Aktivitas gelombang atmosfer low frequency yang bersifat persisten juga memperkuat pembentukan awan hujan.
“Secara lokal, kondisi atmosfer yang lembap dan labil semakin mendukung terbentuknya awan konvektif yang berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas tinggi,” sebut Hartanto.
Rincian Prakiraan
Sabtu (20/9/2025):
Hujan intensitas sedang berpeluang terjadi di Kabupaten Pandeglang bagian utara, Kota Serang, Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Hujan lebat hingga sangat lebat diprakirakan mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang bagian selatan.
Minggu (21/9/2025):
Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kabupaten Pandeglang bagian utara dan selatan, Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan, Kabupaten Tangerang bagian selatan, serta Kota Tangerang Selatan.
Selain curah hujan, BMKG juga memperingatkan kondisi laut. Tinggi gelombang 2,5–4 meter berpotensi terjadi di perairan Selat Sunda bagian barat Pandeglang, perairan selatan Banten, hingga Samudra Hindia selatan Banten.
2. Masyarakat diminta waspada

Hartanto meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. “Menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” ucapnya.
Masyarakat juga disarankan menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan disertai petir, serta menjauhi pohon, papan reklame, dan bangunan yang rawan roboh saat angin kencang.