Wakil Bupati Lebak: Tambang Liar Bukan Penyebab Banjir dan Longsor

Lokasi terparah tak ada aktivitas pertambangan

Banten, IDN Times - Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi menilai tambang emas ilegal atau gurandil di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) bukan satu-satunya penyebab banjir banjir dan longsor.

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait dapat menemukan penyebab utama yang menjadi akar penyebab banjir bandang dan longsor di Lebak.

1. Ade sebut lokasi banjir terparah tak ada PETI

Wakil Bupati Lebak: Tambang Liar Bukan Penyebab Banjir dan LongsorIDN Times/khaerul anwar

Ade mengatakan ada dua kampung yang paling parah terdampak banjir dan longsor. Kedua kampung tersebut berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong. Di kedua desa tersebut tidak ada aktivitas penambangan liar.

"Kalian kan ke sana, lokasi yang terparah itu kan tidak ada Peti (Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin). Makanya kita rapat hari ini untuk menemukan penyakitnya," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi usai rapat dengan pihak terkait di Mapolda Banten, Senin (13/1).

2. Kemarau panjang dan pembalakan liar jadi salah satu penyebab banjir

Wakil Bupati Lebak: Tambang Liar Bukan Penyebab Banjir dan LongsorIDN Times/khaerul anwar

Ade menyebut banyak faktor yang menyebabkan banjir bandang dan longsor di Lebak. Meski pihak Kepolisian telah menyegel titik penambangan emas ilegal di Lebak, Ade menyebutkan faktor lain seperti curah hujan, masa kemarau panjang, dan penggundulan hutan.

"Kami ingin tahu detail penyebabnya.Tentu ada rangkaian. Mulai dari hujan, kemarau panjang, hutan gundul dan lain-lain. Jadi kita rapat dalam rangka mencari solusi dan obatnya," katanya.

3. Sejumlah tambang disegel, masyarakat sulit cari nafkah

Wakil Bupati Lebak: Tambang Liar Bukan Penyebab Banjir dan LongsorDok.istimewa

Selanjutnya, mengenai penutupan aktivitas penambangan emas ilegal, Ade berupaya mencari solusi agar masyarakat bisa tetap mencari nafkah. "Solusinya misal kalau tidak boleh (jadi gurandil) kerja lain biar rakyat bisa makan terus. Lebak kan ada wisata yang bisa mendorong UMKM, masyarakat bisa masuk. Jadi yang ilegal bisa ditinggalkan."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan penyebab banjir bandang Kabupaten Lebak adalah rusaknya hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Akibat perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal.

Presiden menginstruksikan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya untuk segera menghentikan aktivitas tambang di TNGHS terutama di wilayah Kabupaten Lebak. Menurutnya, tidak ada toleransi lagi pagi aktivitas tambang emas liar di TNGHS, karena merugikan masyarakat.

Baca Juga: Perbaikan Infrastruktur Pasca Bencana Banjir di Lebak Rp34 Miliar

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya