Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
AirNav Indonesia dan BNN jalin kerjasama pemberantasan narkotika (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Intinya sih...

  • Kerja sama AirNav dan BNN untuk memastikan petugas ATC bebas narkoba saat bertugas

  • Bakal ada cek narkoba secara acak kepada petugas ATC di 28 kantor cabang AirNav Indonesia serta 34 BNN Provinsi

  • Penggunaan narkoba bisa pengaruhi pengambilan keputusan petugas ATC dalam mengontrol penerbangan

Tangerang, IDN Times - Mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkup petugas Air Traffic Controler (ATC), Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Nantinya, akan ada pengecekan petugas ATC secara berkala.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno mengungkapkan, kerja sama ini menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.

"Kerja sama ini merupakan langkah proaktif AirNav Indonesia dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari narkotika," ujarnya, Selasa (24/6/2025). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Kantor Pusat AirNav Indonesia.

1. Kerja sama itu untuk memastikan petugas ATC bebas narkoba saat bertugas

AirNav Indonesia dan BNN jalin kerjasama pemberantasan narkotika (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Avirianto menegaskan bahwa keselamatan penerbangan adalah prioritas utama perusahaan. Oleh karena itu, keberadaan narkoba di lingkungan kerja tidak dapat ditoleransi.

"Guna menjamin keselamatan, keamanan, dan kelancaran pelayanan navigasi penerbangan," ungkapnya.

2. Bakal ada cek narkoba secara acak kepada petugas ATC

AirNav Indonesia dan BNN jalin kerjasama pemberantasan narkotika (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Avirianto menjelaskan bahwa program kerja sama ini mencakup sosialisasi terpadu mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika serta pelaksanaan tes narkotika secara mendadak. Program ini tidak hanya diterapkan di kantor pusat AirNav Indonesia, tetapi juga secara paralel dan serentak di 28 kantor cabang AirNav Indonesia serta 34 BNN Provinsi.

"Nanti juga akan ada cek urine secara acak, sebenarnya setiap 2 tahun sekali ada cek kesehatan, yang salah satunya juga mendeteksi penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.

3. Penggunaan Narkoba bisa pengaruhi pengambilan keputusan petugas ATC

AirNav Indonesia dan BNN jalin kerjasama pemberantasan narkotika (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Sementara itu, Kepala Badan Narkoba Nasional (BNN), Komjen Pol Marthinus Hukom mengungkapkan, petugas ATC memiliki peran yang krusial dalam mengontrol lalu lalang pesawat di seluruh Indonesia. Sehingga, kemampuan pengambilan keputusan diperlukan dengan baik untuk memastikan keselamatan penerbangan.

"Jangan sampai merambah ke petugas menara kontrol karena itu akan fatal. Orang memakai narkoba itu akan mengalami gangguan saraf sehingga kontrol pikirannya tidak baik, bagaimana jika terpengaruh (narkoba) saat sedang mengontrol penerbangan?," jelasnya.

Selain itu, jika nantinya ditemukan petugas yang menggunakan narkoba, BNN pun akan melakukan tindakan kuratif dan melakukan rehabilitasi. "Tapi mudah-mudahan tidak ada ya karena, kita ketahui bahwa dari AirNav sendiri punya prosedur sendiri yang sudah sangat serius sekali," jelasnya.

Marthinus juga berharap, pemberantasan narkoba juga harus dilakukan oleh semua orang. Salah satunya dengan pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat umum kepada lingkungannya. Misalnya saja, jika ada teman kerja yang terindikasi menggunakan narkoba agar disadarkan untuk menjalani rehabilitasi.

"Karena narkoba itu bisa merambah kemana saja, ke teman kerja kita, bahkan di BNN saja pasti ada saja, makanya kita harus mengawasi teman-teman kita sebagai pencegahan," tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team