Ratusan Mahasiswa di Serang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Massa Blokade jalan dan bakar ban di depan DPRD Banten

Serang, IDN Times - Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi berdemonstrasi di depan gedung DPRD Provinsi Banten, Senin (5/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Mahasiswa ini menamakan diri sebagai Gempur Banten dan berasal dari beberapa kelompok, seperti DPC GMNI Serang, HMI Serang, UMC, KMS-30, PP Hamas, dan beberapa organisasi internal kampus di Banten.

Baca Juga: BBM Naik, 70 Persen Angkutan Darat di Banten Berhenti Beroperasi 

1. Ada tiga tuntutan mahasiswa Banten

Ratusan Mahasiswa di Serang Demo Tolak Kenaikan Harga BBMIDN Times/Khaerul Anwar

Setidaknya ada tiga tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat, yakni menolak kenaikan harga BBM, turunkan harga pangan pokok, dan berantas mafia penimbun BBM subsidi.

Orasi dilakukan secara bergantian oleh mahasiswa. Mereka juga menyanyikan lagu nasionalis dan perjuangan mahasiswa. Mereka sempat hendak masuk ke gedung DPRD Banten, namun dihalau petugas kepolisian. 

Massa kemudian membakar ban belas dengan memblokade seluruh badan jalan Syeh Nawawi Al Bantani dari arah Pandeglang ke Kota Serang.

Demonstrasi mahasiswa dijaga ratusan polisi dari Polda Banten dan Polresta Serang Kota. Setidaknya ada tiga pintu masuk yang ditutup, yakni pintu kesatu, kedua Kawasan Pusat Pemerintahanan Provinsi Banten (KP3B) dan gerbang Gedung DPRD Banten.

Setidaknya, ada dua mobil water cannon disiagakan oleh polisi menjaga demonstrasi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM.

2. Kenaikan BBM akan memicu kenaikan harga pangan

Ratusan Mahasiswa di Serang Demo Tolak Kenaikan Harga BBMIDN Times/Khaerul Anwar

Humas Gempur Banten Muhammad Nurlatif mengatakan, saat ini masyarakat baru akan mulai bangkit usia diterpa badai pandemik COVID-19, pemerintah justru malah membuat kebijakan kenaikan BBM yang menyulitkan masyarakat ekonomi masyarakat bangkit.

"Justru pemerintah hari ini memberikannya pandemi lebih besar, yaitu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak," katanya.

Menurutnya, kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh terhadap ongkos produksi dan distribusi sehingga menyebabkan kenaikan komoditas pangan.

"Justru seharusnya pemerintah lebih kreatif dalam mengimbangi ekonomi yang hari ini terjadi," katanya.

3. Subsidi BBM dialihkan ke BLT justru keliru

Ratusan Mahasiswa di Serang Demo Tolak Kenaikan Harga BBMIDN Times/Khaerul Anwar

Keputusan pemerintah memangkas dana subsidi BBM dan mengalihkan anggaran dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat justru tidak tetap. Alih-alih membantu malah sebalikanya menyengsarakan masyarakat.

"Tapi justru itu keliru dan tidak terlihat kreatif," katanya.

Baca Juga: BBM Naik, Pengusaha Kapal di Merak Tuntut Kenaikan Tarif  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya