Lepas 400 PPIH, Menteri Agama Minta Petugas Ikhlas Saat Bertugas

- Menteri Agama melepas 400 petugas penyelenggara ibadah haji menuju Mekkah, Arab Saudi.
- Menag Nasaruddin meminta PPIH untuk bekerja dengan ikhlas agar tugas terasa ringan dan mendapatkan keberkahan.
- Pelepasan PPIH melibatkan polisi, tentara, awak media, dan alim ulama dengan pembagian tugas sesuai fungsi masing-masing.
Tangerang, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melepas 400 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang akan diberangkatkan menuju daerah kerja, Mekkah, Arab Saudi. Pelepasan tersebut dilakukan Menag di Asrama Haji Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (7/5/2025).
Dalam arahannya, Menag meminta PPIH untuk ikhlas dalam bekerja sehingga saat melaksanakan tugas terasa ringan. "Saya minta bekerja dengan baik, dan juga menjalankan tugas. Kalau orang ikhlas bekerja, tidak pernah lelah, tidak pernah marah, bahkan selalu tersenyum," kata Menag.
1. Menag juga minta PPIH tidak cemberut saat melaksanakan tugas

Menag Nasaruddin juga mengungkapkan, jika PPIH tidak ikhlas dalam melaksanakan tugasnya membimbing dan mengarahkan para jemaah haji asal Indonesia di Tanah Suci, maka pekerjaan terasa berat dan akan sering marah-marah.
"Tapi, jika orang tidak ikhlas dalam menjalankan tugasnya, memiliki beberapa ciri-ciri. Seperti selalu cemberut, marah-marah dan malas," katanya.
2. Menag: menjadi PPIH merupakan hal yang harus disyukuri

Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga berharap, doktrin keikhlasan ini bisa tertancap dalam hati para petugas haji untuk melayani tamu Allah di Arab Saudi. Karena, melayani tamu Allah itu akan mendapatkan keberkahan yang luar biasa. Jadi, petugas haji yang bertugas dalam kesempatan ini harus ikhlas dan bersyukur.
"Belum tentu kita bisa haji seperti ini, belum tentu kita bisa menjadi pelayan-pelayan haji seperti ini," ujarnya.
3. Sebanyak 400 PPIH merupakan petugas gabungan

Dalam pelepasan 400 PPIH tersebut terdiri dari polisi, tentara, awak media dan para alim ulama. Nantinya, mereka akan bertugas sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing dalam melayani dan membimbing para jemaah haji asal Indonesia di Tanah Suci.
"Jadi, ada pembagian tugasnya. Kalau ada persoalan fisik, tentara, polisi, maju. Tapi kalau ada persoalan-persoalan pertanyaan, itu kita serahkan kepada ustaz-ustaz kyai yang ada," ungkapnya.