Tertipu Jual Beli Minyak Murah, Warga Tangerang Tertipu Rp1,5 Miliar

Kota Tangerang, IDN Times - Parsih, 43 tahun, warga Kotabumi, Kabupaten Tangerang menjadi salah satu korban dugaan penipuan terduga pelaku berinisial RF. Modus penipuan ini adalah jual beli minyak goreng dengan harga di bawah harga pasar.
Kepada wartawan, Parsih bercerita, dirinya menanggung kerugian total Rp1,5 miliar karena tertipu membeli barang ke terduga pelaku tapi barang yang dipesan tak kunjung datang.
"Ini sudah saya laporkan ke polisi, total kerugian saya Rp1,5 miliar. Itu sama punya rekan bisnis saya. Jadi dia beli barangnya ke saya," kata Parsih ditemui di depan rumah pelaku, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Warga se-RT di Kota Tangerang Kena Tipu Tetangga Puluhan Miliar Rupiah
1. Awalnya pelaku benar menunaikan pesanannya
Parsih mengatakan, awal mula dia mengenal terduga pelaku yang tinggal RT 07 RW 08 Kelurahan Gembor, Periuk, Kota Tangerang adalah saat membeli barang dengan harga murah dari korban lain.
"Awal mula saya beli barang ready sama yang sudah berbisnis dengan terduga pelaku, kemudian saya akhirnya saya kenal sama terduga pelaku," kata Parsih.
"Saya ingin minyak Sunco," kata Parsih menceritakan pertemuannya dengan pelaku. "Ya oke, katanya. Rp13,5 juta turun barangnya di bulan depan," lanjut Parsih. Pemesanan pertama itu akhirnya benar ditunaikan oleh pelaku. Namun, pelaku pun memaksa Parsih untuk memesan barang lagi dengan jumlah banyak.
"Teruslah saya ditawarin barang sampai banyak, berupa Indomie, ada kopi ada minyak ada sirup juga untuk diturunkan di Januari sudah lunas itu 100 kartonnya Rp12 juta," kata dia.
2. Terduga pelaku tawarkan barang di bawah harga pasar
Parsih mengatakan, terduga pelaku menawarkan harga barang jauh dari harga normal, semisal harga satu botol sirup, Rp16-17 ribu namun dijual oleh pelaku dengan harga di bawah Rp10 ribu. "Murah gitu saya tergiur. Saya selalu ditawarkan kopi. Terus saya nawarin temen saya buat ikut beli. Nah beli lah dia," kata dia.
Parsih mengatakan, terduga pelaku pun selalu enggan memberi kwitansi saat melakukan transaksi oleh para korban. "Dia gak pernah ngasih kwitansi, tapi saya selalu minta. Ada yang gak dikasih kuitansi. Indomie 600 karton sama minyak 400 karton itu ga dikasih kuitansi. Ngomongnya, gak usah pakai kuitansi, nanti hari Senin turun," kata dia.
Ternyata, barang-barang yang dijanjikan RF tak kunjung ada, padahal Parsih mengaku sudah membayar lunas.
Parsih menyadari telah tertipu. Dan malah sebelumnya dia harus tertipu lagi dengan cara dimintai uang Rp61 juta oleh pelaku sebagai uang sogokan agar barang yang ia pesan cepat datang.
"Jadi saya disuruh bayar sogokan Rp61 juta biar barang saya turun, jadi bilangnya nanti uang itu akan dikembalikan. Padahal gak dibalikin semuanya," kata dia.
3. Korban terjerat karena harus terus lakukan preorder
Parsih merinci, cara terduga pelaku menjerat korban adalah dengan cara harus terus memesan barang secara preorder dan menyetorkan uang.
"Misal saya sudah pesan 1.000, turun barang 200. Untuk bisa mempercepat sisa barangnya turun, saya harus pesan lagi ratusan karton. Kalau tidak dibelakangkan," kata dia.
Parsih pun kini mengaku bingung dengan kenyataan uang yang ia berikan ke RF sulit kembali. Yang tambah membuatnya pilu adalah uang tersebut bukan hanya miliknya semata, namun juga orang lain yang menitipkan uang untuk investasi ini melalui dirinya.
"Iya ini ada sebagian ini milik tetangga yang naro uang sama saya. Ini saya lagi cara buat kembaliin secara kekeluargaan," kata dia.
Baca Juga: Fakta-fakta Dugaan Serangan Gangster di Kota Tangerang