Rencana PSEL Tangsel, Begini Respons Warga Sekitar TPA Cipeucang

- Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Energi Sampah (PSEL) di Kecamatan Serpong mendapat respons warga sekitar, yang senang dengan solusi modernisasi pengelolaan sampah namun mempertanyakan alasan lambatnya penanganan masalah sampah.
- Warga berharap pembangunan PSEL bisa berjalan secara transparan dan dipercepat, serta menanyakan apakah ada alternatif lain sebelum PSEL selesai terkait relokasi sementara TPA Cipeucang yang sudah overload.
Tangerang Selatan, IDN Times - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Energi Sampah (PSEL) di wilayah Kecamatan Serpong, tepatnya di sekitar area lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, direspons warga sekitar calon lokasi proyek.
Salah satu warga bernama Lia Hutasoit mengaku senang dengan adanya rencanan penanganan masalah sampah yang memang sudah over kapasitas di TPA Cipeucang. Namun ia mempertanyakan alasan lambatnya solusi atas persoalan tersebut.
"Senang kalau memang solusinya adalah modernisasi pengelolaan sampah, dan memang sudah seharusnya dari dulu dilakukan kenapa baru sekarang, dari kemarin bicara ramah lingkungan tapi letak TPA Cipeucang aja dekat bgt sama pemukiman, itu sudah dipikirkan juga ga?" kata Lia kepada IDN Times, Selasa (13/5/2025).
1. Pembangunan mulai dari pengadaan lahan proyek ini harus transparan

Menurut Lia, penggunaan teknologi untuk pengelolaan sampah harusnya dari dulu sudah dilakukan. Apalagi keberadaan TPA Cipeucang sudah banyak dikeluhkan masyarakat.
"Optimis ya optimis aja dulu. Kita lihat proses awalnya seperti apa, kami sebagai warga sini juga belum tau banget mapping-nya seperti apa," kata dia.
Lia berharap, pembangunan PSEL tersebut bisa berjalan secara transparan dan bisa dipercepat mulai dari pengadaan lahan hingga proyek pembangunannya.
"Kalau bisa sih harus ada alternatif lain sebelum PSEL ini selesai, apakah ada relokasi sementara TPA Cipeucang karena udah overload dan truk truk antre, ada upaya dong buka lahan lain dll atau gimana," ungkapnya.
2. Pemerintah diminta dalam menjalankan kebijakan terutama terkait penanganan sampah

Lia meminta, pemerintah bisa penuh kasih dalam menjalankan tugasnya membuat kebijakan menyangkut hajat hidup orang banyak. Terutama dalam persoalan TPA Cipeucang hingga pengaturan mobilitas truk sampah yang kerap menyulitkan warga dalam berkendara.
"Untuk saat ini satu concern-ku adalah bagiamana pengaturan mobilitas truk keluar masuk sampah ini. Karena sekarang makin mengganggu di jam-jam aktif warga, truk sampahnya antre berjam-jam dan bau," kata dia.
Di sini, lanjut dia, dia mengaku respect dengan para petugas di TPA Cipeucang. "Sama supirnya yang bekerja luar biasa bergelut sama sampah," kata dia.
Meski demikian, dia menyayangkan metode antrean dan sistem keluar masuk truk sampah. "Belum lagi yang minta-minta duit keluar masuk buat truk-truk itu, nanti dibenahi juga ga? Mereka yang beresin sampah, kita yang cium baunya ga jelas dipalakin buat apa," kata dia.