Warga Temukan Calo SPMB? Andra: Laporkan ke Saya Langsung

- Andra tidak akan mentoleransi praktek percaloan dalam penerimaan siswa baru
- Pegawai yang terlibat akan dipecat, Andra meminta pelaporan langsung kepadanya
- Orangtua siswa mengaku ada yang menawarkan masuk lewat jalur belakang
Serang, IDN Times - Gubernur Banten Andra Soni meminta masyarakat melaporkan langsung kepadanya jika menemukan ada praktik percaloan dalam proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK Negeri di Provinsi Banten.
Hal itu disampaikan Andra saat menanggapi pengakuan orangtua siswa yang mengaku mendapai praktek percaloan saat mendaftarakan anaknya di salah satu sekolah negeri di Kota Serang.
"Nah, sebut namanya (pihak yang disebut senagai calo). Nanti kita laporkan dan tindaklanjuti, karena itu kan sudah pelanggaran hukum," kata Andra, Kamis (19/6/2025).
1. Andra mengaku tak akan toleransi, pegawai yang jadi calo siswa baru akan dipecat

Ia mengaku tidak akan menoleransi dan menindak tegas terhadap praktek percaloan dalam proses penerimaan peserta didik baru. Bahkan, ia tak segan-segan akan memecat jika ada pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan pihak sekolah di Banten yang melakukan kecurangan menjadi calo guna mendapat keuntungan pribadi.
"Karena enggak boleh itu calo-calo. Kita bisa berhentikan itu (pegawai dan pihak sekolah). Tapi sifatnya, laporannya harus jelas," katanya.
2. Jika warga menemukan kecurangan, Andra minta laporkan langsung ke dia

Mantan Ketua DPRD Banten itu mempersilahkan masyarakat yang menemukan praktek kecurangan pada proses SPMB ini ke padanya langsung. Berjanji akan merahasiakan identitas pelapor.
"Kita jamin kerahasiaan dari pelapor. Laporannya ke mana itu? Ke saya langsung boleh, ke kalian bisa (wartawan)," katanya.
3. Orangtua siswa ngaku ada yang menawarkan masukan anaknya lewat jalur belakang

Sebelumnya, layla salah satu wali calon murid di Kota Serang mengaku masih menemukan praktik percaloan dalam proses pendaftaran. Hal itu diketahui saat ditawari oleh seseorang yang mengaku bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri.
“Kami jadi bingung. Informasi simpang siur, malah ada yang nawarin lewat jalur belakang, tentu saya menolak, karena ini akan berpengaruh pada masa depan anak," keluhnya.