Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
11 WNI yang dievakuasi dari Iran tiba di Bandara Soekarno-Hatta (IDN Timss/Maya Aulia Aprilianti)

Intinya sih...

  • Komunikasi dari dalam Iran dengan dunia luar terputus

    • Saluran komunikasi dan akses internet terputus, Ali tidak bisa menghubungi keluarga di Indonesia

  • Hanya situs dari dalam Iran yang bisa diakses, akses ke situs luar Iran dibatasi

  • Masih ada sekitar 100 mahasiswa lainnya di Iran

    • Sejumlah mahasiswa masih berada di wilayah Qom dan belum ikut evakuasi tahap pertama

  • Akses komunikasi dan Internet dibatasi, Ali tidak bisa mendapatkan kabar dari teman-teman mahasiswa tersebut

  • Proses belajar-mengajar ditunda

Tangerang, IDN Times - Ali Murthada (20) warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Iran menceritakan situasi di dalam negara tersebut, setelah perang berkecampuk. Dengan wajah lelah, Ali menceritakan, situasi di sekitarnya saat di Iran begitu mencekam.

Apalagi, kata dia, saat ia sedang menunggu proses evakuasi di Kedutaan Besar RI (KBRI) yang berada di pusat Teheran. Proses menunggu itu, menurut dia, juga mencekam karena Teheran pun menjadi salah satu daerah yang diserang Israel.

"Ada serangan dari Israel beberapa saat, dan berhenti beberapa saat, dan kadang-kadang lanjut, tapi tidak ada yang berhasil masuk dan jatuh ke tanah," ungkap Ali saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (24/6/2025).

1. Komunikasi dengan dunia luar terputus

11 WNI yang dievakuasi dari Iran tiba di Bandara Soekarno-Hatta (IDN Timss/Maya Aulia Aprilianti)

Berpakaian serba hitam, Ali juga menceritakan bahwa situasi di Iran lebih mencekam usai saluran komunikasi dengan dunia luar terputus. Dia pun tidak bisa menghubungi keluarganya di Indonesia.

"Saya bisa informasi dengan keluarga itu mendapat informasi setelah berada di Azerbaijan," ungkapnya dengan mimik wajah serius.

Selain saluran komunikasi, akses Internet juga dibatasi, di mana yang bisa diakses hanya situs dari dalam Negara Iran saja. Sedangkan, situs dari luar Iran tidak bisa diakses. "Karena di sana sempat diputus internet. Kami enggak bisa dapet berita masuk dari Iran," jelas Ali yang berstatus mahasiswa itu.

2. Menurut Ali, masih ada sekitar 100 mahasiswa lagi yang ada di Iran

Salah satu WNI yang dievakuasi dari Iran (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Menurut Ali, masih ada sekitar 100 mahasiswa lainnya yang masih berada di wilayah Qom dan belum ikut evakuasi tahap 1 tersebut. Apalagi hingga kini, ia juga tidak bisa mendapatkan kabar dari teman-teman mahasiswa tersebut lantaran akses komunikasi dan Internet dibatasi.

"Ya, saya belum dapat, belum buka, juga belum buka berita dari teman-teman di sana gimana," jelasnya.

3. Proses belajar-mengajar di Iran ditunda karena peperangan melawan Israel

Salah satu WNI yang dievakuasi dari Iran (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Ali juga mengungkapkan, proses belajar-mengajar di seluruh instansi pembelajaran ditunda. Padahal, saat ini di universitas sedang melaksanakan ulangan akhir semester. "Dan saya lihat di berita, kebanyakan ulangan akhir semester mereka diundur," tuturnya.

Ia berharap, teman-teman mahasiswa yang masih di Iran bisa segera dievakuasi dan tidak menjadi korban dari konflik Iran-Israel tersebut. Ia berharap, mahasiswa Indonesia bisa ikut evakuasi gelombang kedua dan kembali ke Tanah Air dengan selamat.

"Semoga saja teman-teman yang di Iran selamat dan tidak terjadi apa-apa. Dan yang dievakuasi akan berjalan dengan lancar dan selamat sampai ke tanah air," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team