Selundupkan Kadal Khas Indonesia, WNA Jepang Diamankan Petugas Bandara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kembali menggagalkan upaya penyelundupan 16 ekor kadal yang diduga spesies Tiliqua Gigas. Kadal tersebut disembunyikan di dalam koper milik penumpang berkewarganegaraan Jepang, berinisial TM (62), di Terminal 3 Bandara.
Kejadian itu berlangsung pada Selasa (12/11) lalu. TM terpaksa harus membatalkan penerbangannya ke Osaka ,Jepang menggunakan pesawat Thai Arways TG-436 rute Jakarta-Bangkok-Osaka. Karena kadal yang ia sembunyikan tidak dilengkapi surat resmi dari Karantina Hewan.
Baca Juga: Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 334,97 Ton Minyak Ilegal Asal Muba
1. Petugas curigai isi barang bawaan dari hasil X-Ray
Petugas Penindakan Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rega Wahyu Fitho mengatakan, upaya penyelundupan yang dilakukan TM terbongkar setelah petugas curiga dengan isi koper TM. Petugas pun bergegas melakukan pemeriksaan mendalam bersama dengan petugas Aviation Security (Avsec) dan Karantina.
"Setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam ditemukan dua buah wadah yang didalamnya terdapat 16 ekor kadal dalam keadaan hidup," jelasnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (13/11).
2. Total ada 16 kadal yang diselundupkan
Rega menjelaskan, TM beserta barang bawaannya kemudian diamankan dan diperiksa di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, dan akan diserahkan kepada Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara untuk diperiksa lebih lanjut.
"Namun, karena kedapatan mencoba menyelundupkan 16 ekor kadal khas Indonesia Timur, TM terpaksa batal terbang," ujar Rega.
3. Kadal akan diamankan di IKH
Sementara itu, petugas BBKP Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Efi Setiani menambahkan, untuk penanganan pertama, ke 16 ekor kadal itu akan ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan (IKH).
"Sementara akan kita tempatkan di IKH BBKP Bandara, untuk penumpangnya (MT) akan diperiksa oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) kami," ucap Efi.
Kasus itu kini ditangani oleh BBKP Bandara dan rencananya belasan kadal tersebut akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dilepas liarkan.
Baca Juga: Usai Bom Bunuh Diri, Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Banten